Jumat, 02 Maret 2012

Cerpenku: Balasan Perbuatan Baik

Haloha!
Oh ya, dulu cerpenku pernah dimuat di koran. Judulnya Balasan Perbuatan Baik. Karena aku baik, aku beri tahu deh cerpenku!


--


Balasan Perbuatan Baik

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang gadis bernama Nina. Gadis itu sangaaat baik hati. Hidupnya sederhana. Tapi, dia tetap bersyukur. Masih banyak saudara-saudaranya yang lain, yang tidak punya apa-apa.

Pagi yang cerah ini, Nina ingin berjalan-jalan. Dia juga membawa roti campur selai stroberi.

“Bu, aku jalan-jalan dulu, ya! Assalamu ‘alaikum!” salam Nina kepada ibunya yang sedang berada di dapur.

“Waalaikum salam! Hati-hati, ya, Nina!” balas ibu.

Nina pun keluar rumah untuk berjalan-jalan. Saat dia berjalan-jalan, dia bertemu dengan para tetangganya. Yaitu, Bu Ratih, Bu Siska, Mbak Echa, Mbak Kirana, Reisha, Sinta, Dek Mitha, Dek Oliva, dan masih banyak lagi.

Tiba-tiba, Nina merasa lapar. Untung saja dia membawa roti. Baru saja Nina ingin memakan rotinya, tiba-tiba datang seorang nenek tua yang sepertinya sedang kelaparan.

“Sepertinya nenek itu kelaparan! Kalau begitu, aku beri saja roti ini, aku, kan, masih punya di rumah!” gumam Nina.

Nina memandang rotinya.

“Nek, apa Nenek lapar?” tanya Nina ramah. “Kalau Nenek lapar, ambil saja roti ini!” lanjut Nina.

“Tidak usah, Nak! Itu, kan, milikmu!” tolak nenek itu.

“Tidak apa-apa, Nek! Saya masih punya banyak, kok, di rumah saya!” kata Nina.

“Tidak usah, Nak!” ujar sang nenek.

“Saya ikhlas, kok!” ucap Nina.

“Baiklah! Terima kasih banyak, ya, Nak! Semoga kamu diberikan balasan oleh Allah!” ujar nenek.

“Amin!! Saya pulang dulu, ya, Nek!” pamit Nina.

“Iya, Nak!” jawab nenel.

Nina pun pulang ke rumahnya. Tak berapa lama kemudian, dia sampai.

“Assalamu ‘alaikum!” salam Nina sambil membuka pintu rumah yang tidak di kunci.

“Waalaikum salam!” jawab ibu. “Eh, Nina! Sudah, jalan-jalannya? Kalau gitu, duduk saja dulu! Ibu bikin susu cokelat kesukaan kamu, lho!” ujar ibu.

Nina pun duduk di kursi. Setelah itu, mama datang sambil membawa segelas susu cokelat kesukaan Nina.

“Terima kasih, ya, Bu!” ucap Nina.

“Iya,” jawab ibu sambil kembali ke dapur.

Tiba-tiba…

Tok… tok… tok…

Pintu di ketuk oleh seseorang.

“Nina, tolong buka pintu, ya!” pinta ibu.

Nina pun membuka pintu. Ternyata, Bu Ratih-lah yang tadi mengetuk pintu.

Ada apa, Bu Ratih?” tanya Nina.

“Begini! Tadi, Ibu membuat sup daging. Sebagian lagi Ibu ingin berikan untuk kamu! Ini!” kata Bu Ratih sambil memberikan mangkuk yang cukup besar yang  berisi sup daging.

“Terima kasih, ya, Bu!” ucap Nina.

“Sama-sama! Eh, Ibu pulang dulu, ya! Assalamu ‘alaikum!” salam Bu Ratih.

“Waalaikum salam!” jawab Nina.

Kemudian Nina menutup pintu.

Ada apa, Nina?” tanya ibu.

“Tadi, Bu Ratih membuat sup daging. Lalu, sebagiannya mau diberikan kepada kita! Ini supnya!” ujar Nina sambil memberikan sup daging Bu Ratih.

Lalu, Nina kembali teringat dengan perbuatan baiknya tadi. Yaitu, memberi nenek tua sebuah roti. Nah, ini pasti balasan dari Allah karena dia telah berbuat baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentarmu, jika kamu suka postingan ini. Terima kasih :)

 
100 % Design by Dita Indah Syaharani. Thanks for visit. Come again later!